Minggu, 26 Maret 2017

[Novel Review] Arti Dari Kebahagiaan The Ones Who Walk Away From Omelas karya Ursula K. Le Guin

Assalamualaikum semua dan selamat datang kembali ke blog yang tak berfaedah seperti ini ๐Ÿ˜‚ jadi seperti biasa kali ini aku ingin membahas hal random yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan postingan postingan sebelumnya di blog ini. Nah, sesuai judulnya aku akan me-review salah satu novel klasik yang berjudul Omelas: the One Who Walks Away From Omelas karya Ursula K. Le Guin.



Awal aku tahu cerita ini adalah saat aku melihat video teaser Spring Day dari BTS, boy group asal Korea Selatan yang saat ini lagi naik daun. Aku memang sudah lama suka sama mereka hanya saja sejak mereka mulai menggunakan teori-teori dari karya sastra Demian karya Herman Hesse yang dipakai sebagai tema plot cerita mereka di MV Blood, Sweat & Tears, aku jadi makin tertarik lagi deh terus penasaran dengan ceritanya. Belum lagi banyak sekali bertebaran video tentang teori teori yang dibuat oleh Army, sebutan untuk fans BTS, yang jika kalian tonton malah membuat takjub dan bahkan kalian pasti tidak menyangka akan berpikir sampai kesana jika kalian menontonnya. Oke jangan banyak cerita lagi berikut adalah review-annya.



Judul: The Ones Who Walk Away from Omelas
Penulis: Ursula K. Le Guin
Bahasa: English
Cetakan Pertama: Tahun 1973
Genre: Short story, Fantasy, Utopia-distopia

Sinopsis:
Omelas adalah sebuah kota dengan pemandangan yang sangat indah. Masyarakatnya hidup dalam kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Di sana tidak ada pemerintahan, tidak ada raja, tidak ada perang, dan tidak ada tentara. Aku tidak tahu pasti bagaimana detail keadaan disana, tapi orang-orang Omelas hidup dengan sangat bahagia. Orang-orang Omelas suka sekali mengadakan festival di musim panas. Hari itu langit sangat cerah, berbagai macam music mengalun-alun di berbagai sudut kota, di iringi lonceng lonceng dari gereja, suasana di kota Omelas sungguh sangat meriah. Anak-anak bermain dengan riang gembira, para orang tua berkumpul untuk menyiapkan berbagai keperluan festival. Omelas merupakan kota yang sempurna yang didambakan banyak orang.

Namun semua kebahagiaan itu ada harganya. Di satu sudut yang sepi di kota Omelas ada satu ruangan kecil yang sangat bobrok yang dihuni oleh seorang anak kecil. Anak kecil tersebut berusia sekitar 9 atau 10 tahun. Di ruangan yang bobrok dan kotor anak kecil itu tinggal dan dibiarkan kelaparan, kesakitan, kesepian dan terisolir dari penduduk Omelas. Hampir seluruh penduduk Omelas, tua maupun muda, tahu tentang keberadaan anak tersebut. Mereka tetap diam, karena jika mereka membebaskan anak itu dan memperlakukannya dengan layak, maka semua hal-hal indah dan kebahagiaan yang menyelimuti Omelas akan hilang. Namun ada juga segelintir penduduk Omelas yang tak dapat menerima kondisi ini dan mereka satu persatu memutuskan untuk pergi melewati gerbang Omelas dan hilang di hutan pegunungan tanpa arah dan tujuan meninggalkan Omelas, meninggalkan semua kesenangan yang ada di sana dan tak pernah kembali.

Review:
Aku suka banget sama cerita ini. Menurut aku ceritanya yang ini plotless alias tidak memiliki alur. Dari awal cerita, si narator mendeskripsikan tentang bagaimana keadaan kota ini di saat festival musim panas tiba hingga saat orang orang dari Omelas pergi meninggalkan kota dan tak kembali lagi tanpa ada konflik dan resolusi cerita. Penggambaran yang sangat jelas dan menarik ini seakan membuat kita serasa sedang berbicara langsung dengan Guin. Bahasa dan cerita yang tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu panjang membuat Omelas direkomendasikan untuk kamu semua yang memang hobi membaca dan ingin berlatih bahasa inggris.

Saat aku selesai membaca cerita Omelas ini, perasaan ku jadi campur aduk. Aku jadi berpikir tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya di dunia ini. Hal yang paling ngena banget dari cerita ini yaitu tentang bagaimana kesedihan dan kebahagiaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari dunia ini. Tidak akan ada kebahagiaan tanpa adanya rasa sakit begitupun sebaliknya. Dalam cerita Omelas ini, penduduk Omelas mengorbankan nasib satu orang anak demi kebahagiaan mereka sendiri. Tapi haruskah kita menyakiti seseorang hanya untuk terciptanya sebuah kebahagiaan yang kita inginkan? Dalam kehidupan kita banyak sekali contoh seperti dalam cerita ini, menyakiti satu orang hanya untuk menciptakan kebahagiaan, tapi apakah poin dari kebahagiaan itu harus terbentuk dari satu luka yang mana terkadang kita juga merasa bahwa orang tersebut tidak pantas untuk mendapatkannya?

Meskipun begitu, Guin telah membuat suatu cerita yang menakjubkan. Menggunakan cerita yang sederhana untuk membuat kita berpikir kembali tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya. Hal tersebut mungkin tidak akan ada habisnya jika kita bahas, namun satu hal yang pasti: "Apakah kau juga akan pergi meninggalkan Omelas?"

Sekian dari review ku kali ini, semoga ga bosan yaa membaca tulisan yang panjangnya di kali lebar/? Bagi yang ingin membaca atau mendownload Novel Omelas ini, silahkan klik pada link di bawah ini dan jangan lupa juga untuk mendengarkan lagu BTS - Spring Day yang telah mengantarkan ku pada cerita Omelas ini. Arti di lagu BTS juga bagus loh  dalem banget artinya wkwk, Wassalam ๐Ÿ˜ƒ




sumber:

0 komentar:

Posting Komentar