Assalamualaikum semua dan selamat datang kembali ke blog
yang tak berfaedah seperti ini ๐ jadi seperti biasa kali ini aku ingin
membahas hal random yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan postingan
postingan sebelumnya di blog ini. Nah, sesuai judulnya aku akan me-review salah
satu novel klasik yang berjudul Omelas: the One Who Walks Away From Omelas
karya Ursula K. Le Guin.
Awal aku tahu cerita ini adalah saat aku melihat video
teaser Spring Day dari BTS, boy group asal Korea Selatan yang saat ini lagi naik
daun. Aku memang sudah lama suka sama mereka hanya saja sejak mereka mulai
menggunakan teori-teori dari karya sastra Demian karya Herman Hesse yang dipakai
sebagai tema plot cerita mereka di MV Blood, Sweat & Tears, aku jadi makin
tertarik lagi deh terus penasaran dengan ceritanya. Belum lagi banyak sekali
bertebaran video tentang teori teori yang dibuat oleh Army, sebutan untuk fans
BTS, yang jika kalian tonton malah membuat takjub dan bahkan kalian pasti tidak
menyangka akan berpikir sampai kesana jika kalian menontonnya. Oke jangan banyak
cerita lagi berikut adalah review-annya.
Judul: The Ones Who Walk Away from Omelas
Penulis: Ursula K. Le Guin
Bahasa: English
Cetakan Pertama: Tahun 1973
Genre: Short story, Fantasy, Utopia-distopia
Omelas adalah sebuah kota dengan pemandangan yang sangat
indah. Masyarakatnya hidup dalam kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Di sana
tidak ada pemerintahan, tidak ada raja, tidak ada perang, dan tidak ada tentara.
Aku tidak tahu pasti bagaimana detail keadaan disana, tapi orang-orang Omelas hidup
dengan sangat bahagia. Orang-orang Omelas suka sekali mengadakan festival di
musim panas. Hari itu langit sangat cerah, berbagai macam music mengalun-alun
di berbagai sudut kota, di iringi lonceng lonceng dari gereja, suasana di kota
Omelas sungguh sangat meriah. Anak-anak bermain dengan riang gembira, para orang
tua berkumpul untuk menyiapkan berbagai keperluan festival. Omelas merupakan
kota yang sempurna yang didambakan banyak orang.
Namun semua kebahagiaan itu ada harganya. Di satu sudut yang
sepi di kota Omelas ada satu ruangan kecil yang sangat bobrok yang dihuni oleh
seorang anak kecil. Anak kecil tersebut berusia sekitar 9 atau 10 tahun. Di
ruangan yang bobrok dan kotor anak kecil itu tinggal dan dibiarkan kelaparan,
kesakitan, kesepian dan terisolir dari penduduk Omelas. Hampir seluruh penduduk
Omelas, tua maupun muda, tahu tentang keberadaan anak tersebut. Mereka tetap
diam, karena jika mereka membebaskan anak itu dan memperlakukannya dengan
layak, maka semua hal-hal indah dan kebahagiaan yang menyelimuti Omelas akan
hilang. Namun ada juga segelintir penduduk Omelas yang tak dapat menerima
kondisi ini dan mereka satu persatu memutuskan untuk pergi melewati gerbang
Omelas dan hilang di hutan pegunungan tanpa arah dan tujuan meninggalkan
Omelas, meninggalkan semua kesenangan yang ada di sana dan tak pernah kembali.
Review:
Aku suka banget sama cerita ini. Menurut aku ceritanya yang ini
plotless alias tidak memiliki alur. Dari awal cerita, si narator mendeskripsikan
tentang bagaimana keadaan kota ini di saat festival musim panas tiba hingga saat
orang orang dari Omelas pergi meninggalkan kota dan tak kembali lagi tanpa ada konflik
dan resolusi cerita. Penggambaran yang sangat jelas dan menarik ini seakan
membuat kita serasa sedang berbicara langsung dengan Guin. Bahasa dan cerita
yang tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu panjang membuat Omelas direkomendasikan
untuk kamu semua yang memang hobi membaca dan ingin berlatih bahasa inggris.
Saat aku selesai membaca cerita Omelas ini, perasaan ku jadi
campur aduk. Aku jadi berpikir tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya di
dunia ini. Hal yang paling ngena banget dari cerita ini yaitu tentang bagaimana
kesedihan dan kebahagiaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
dari dunia ini. Tidak akan ada kebahagiaan tanpa adanya rasa sakit begitupun sebaliknya.
Dalam cerita Omelas ini, penduduk Omelas mengorbankan nasib satu orang anak
demi kebahagiaan mereka sendiri. Tapi haruskah kita menyakiti seseorang hanya untuk
terciptanya sebuah kebahagiaan yang kita inginkan? Dalam kehidupan kita banyak
sekali contoh seperti dalam cerita ini, menyakiti satu orang hanya untuk menciptakan
kebahagiaan, tapi apakah poin dari kebahagiaan itu harus terbentuk dari satu
luka yang mana terkadang kita juga merasa bahwa orang tersebut tidak pantas
untuk mendapatkannya?
Meskipun begitu, Guin telah membuat suatu cerita yang
menakjubkan. Menggunakan cerita yang sederhana untuk membuat kita berpikir
kembali tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya. Hal tersebut mungkin tidak akan
ada habisnya jika kita bahas, namun satu hal yang pasti: "Apakah kau juga
akan pergi meninggalkan Omelas?"
Sekian dari review ku kali ini, semoga ga bosan yaa membaca tulisan
yang panjangnya di kali lebar/? Bagi yang ingin membaca atau mendownload Novel
Omelas ini, silahkan klik pada link di bawah ini dan jangan lupa juga untuk
mendengarkan lagu BTS - Spring Day yang telah mengantarkan ku pada cerita
Omelas ini. Arti di lagu BTS juga bagus loh dalem banget artinya wkwk, Wassalam ✋๐
>>Download Novel<<
sumber: